Cinta Dalam Doa Sujudku
Cinta dalam Sujudku
Pada rajutan kasih sayang memadunya dengan rasa kebahagiaan baru di setiap sisi kehidupan. Dari sisi hati, selalu saja ada yang diharapkan dan ada yang ingin dinantikan pada waktunya. Cinta yang terkadang belum pasti, ialah rasa yang selalu bersahaja mengiringi kehidupan manusia. Satu hal yang perlu direnungkan, Apakah Cinta itu harus penuh kata "Ikhlas"? Apakah Cinta itu dapat menghayutkan hati seseorang dengan menjauhi Tuhannya? Apakah menurut anda Mengaguminya juga termasuk melibatkan hati dan perasaan? Jika ia mengapa Cinta serumit itu? Apakah tersakiti hatinya merupakan balasan dari Cinta?.
Cinta yang pada hakikatnya adalah sebuah kehadiran perasaan kesatuan dan keutuhan naluri setiap insan.
Romantisme Cinta dalam pernikahan terindah adalah sebuah ikatan Cinta tatkala kau dan aku berada di dalam kesatuan Cinta dan melekat di bait nikmat kebahagiaan. Namun, hati ini memilih melangitkan doa dalam tasbih serta memasrahkan segala keindahannya kepada Sang Maha Cinta.
Renungan hati seorang Mukmin: "Apakah hanya hati saja yang terangkai jelas tuk tersakiti?"
Mengapa di hati wanita selalu terbawa pada masalah Cinta?
Hubungan apa yang dapat merekatkan Cinta? Hubungan kasih kedua insan yang mengatasnamakan Cinta karena Allah ketika Keduanya sudah terikat dalam sebuah pernikahan.
Sadarlah engkau wahai para insan, ubahlah pemikiran buruknya terhadap kasih sayang yang mengatasnamakan "I love you" sebelum pernikahan. Karena apa? Agar kamu terhindar dari rasa sakit yang teramat dalam. Jika engkau tersakiti, maka hatimu menjadikan tiang kesalahan utama. Bukan Tuhan yang menyakiti dan menyiksa hatimu. Namun, karena sikap dan tindakan kamu yang tidak tepat. Cintailah dia ketika sudah melafazkan janji suci pernikahan. Tahankan nafsu katamu untuk mengatakan "I love you" sebelum tuhan mengizinkan bahwa dia adalah jodoh terbaikmu.
Berikut adalah 2 karya puisi Kolaborasi gadis muda "Feby Syafitri dan Najwa Tiara:
"Cinta dalam Sujudku"
Karya: Feby Syafitri dan Najwa Tiara
Hari demi hari...,
Aku terbiasa membakar waktu mengitari bumi
Dan terpaut pada langkah yang tersisa
Tanpa ruang bahasamu
Tanpa harapan untuk menyatukan cinta bersamamu
Aku tak tahu harus berbuat apa!
Keberdayaanku menjadi buih di lautan, saat kutahu kau memilihnya
Siapa aku?
Tak mampu mengambil alih kuasa Tuhan
Nyatanya..., aku hanya wanita biasa
Yang merintih di sepertiga malamNya
Mengadu perihal kepedihan yang membelenggu hati
Pada cinta tulus ku sujudkan,
Bersama barisan makna doa ku harapkan
Meski ragamu tak menepati kilat silau cahaya cinta
Naluri ini masih menghiasi sudut ungkapan kasihku butiran cinta, dalam merangkai hati kedua insan
Yang maha cinta..., menunjukkan satu takdir kuasanya
Yang kurangkai secara halus memanjatkan tasbih doa
Izinkanlah cintaku bersahaja pada kasih murninya
Yang maha Agung.., Jadikanlah kami dalam satu cinta diatas sajadah-Mu
Dunia Aksara Sastra, 07 Desember 2018
Potret Syair Ungkapan Hati
Karya: Feby Syafitri dan Najwa Tiara
Hatiku..., Diselimuti lukisan indah wajahmu
Dalam barisan doa tergariskan potret kekagumanku
Syair-syair ku selalu bersandar tentang dirimu
Bahkan ungkapan bathin ini menyukai kehadiranmu
Selaksa kasih, mengaduk mesra goresan pada tintaku
Senyuman pelitamu bagai bak semurni salju
Engkaulah laksana anugerah terindah yang Tuhan abadikan
Hingga menyeruh rindu deraian cinta
Oh... wahai kasih
Rindu ini begitu candu
Kau, yang tak bernama
Kau, yang tak beralamat
Ku harap rupa teduhmu yang ku lihat kala bunga tidurku itu memang kau, cintaku.
Semoga semesta merestui pertemuan kita kelak
Menyuguhkan kesederhanaan makna akan kasih sayang
Dengan segenap cinta yang tak sempurna ini
Namun ku harap ungkapan ini menjadi kunci atas semua doa-doaku tentangmu, tentang masa depan kita
Dunia Aksara Sastra, 07 Desember 2018
Biodata Penulis
Najwa Tiara, seorang mahasiswi asal Tasikmalaya, sedang menjalani kuliah di Institut Agama Islam Cipasung (IAIC).
Menekuni, lebih tepatnya menyenangi dunia literasi semenjak sekolah di bangku Sekolah Dasar yang insyaaAlloh sampai saat ini masih belajar dengan mengikuti komunitas kepenulisan kampus yang mempunyai kata andalannya "Berkarya dengan berbuat baik, berbuat baik dengan karya".
Biodata Penulis
"Feby Syafitri" adalah mahasiswi muda yang menyukai tulisan-tulisan bermakna syair serta dunia sastra sejak duduk di bangku remaja. Feby terlahir dari Kota Medan, Sumatera Utara, 18 Februari 1998. Beliau adalah mahasiswi dari sebuah Universitas Potensi Utama Medan. Fakultas Ilmu Politik dan Kependidikan. Dirinya begitu kagum pada pemuda/i yang setia dalam memajukan sastra Indonesia. Terutama dirinya suka berkolaborasi karya sastra dengan penulis difabel ataupun pemuda/I disabilitas.
#Salam Dunia sastra Indonesia
#Gerakan Pena Sastra Indonesia
#Najwa Tiara
#Feby.Syafitri
#Editor: Feby Syafitri
#KalimatPengantar: Feby Syafitri
#Design Poster: Feby Syafitri
📝 member of Gerakan Pena Sastra
📝Team blogger of Gerakan Pena Sastra
#Salam Dunia sastra Indonesia
#Gerakan Pena Sastra Indonesia
#Najwa Tiara
#Feby.Syafitri
#Editor: Feby Syafitri
#KalimatPengantar: Feby Syafitri
#Design Poster: Feby Syafitri
📝 member of Gerakan Pena Sastra
📝Team blogger of Gerakan Pena Sastra
semoga kakak bisa selalu mewarnai sastra Indonesia. Dan bisa wewadahi bagi karya 2 anak bangsa di bidang Satra. Semangat terus kaaaa yaaa
ReplyDeleteDari MuhamadRizky😃
#kolaborasi karya dari penulis kota Tasikmalaya
Thanks for support and your good comments 😁
DeletePuisinya bagus, paling suka sama puisi kedua. Semangat terus kak, berjuang bersama untuk dalam dunia literasi Indonesia. Salam literasi 😇👏👍
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThanks you for your comments, suggested and support guys😉 I hope your always enjoy when you read this blog😍
Delete